Osis6.png

Ramadhan 1445H, Rohis SMP Negeri 1 Mungkid mengadakan program pengumpulan zakat dan pentasarrufan zakat sebagai upaya untuk membantu siswa dan masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya zakat dan membentuk karakter siswa yang peduli terhadap sesama.

Dalam program pengumpulan zakat, siswa SMP Negeri 1 Mungkid  diminta untuk mebawa zakat fitrah sebesar 2,5 kg beras atau uang 40 ribu rupiah. Pengumpulan zakat fitrah dilakukan selama 3 hari, yaitu Senin 1 April 2024 s.d  Rabu 3 April 2024. Siswa kelas 7, 8 dan 9 secara bergantian mengumpulkan zakat di ruang workshop dengan rincian total zakat yang terkumpul:

  • Kelas 7: 220 siswa kali 2,5 kg beras = 550 kg
  • Kelas 8: 196 siswa kali 2,5 kg beras = 490 kg
  • Kelas 9: 195 siswa kali 2,5 kg beras = 487,5 kg
  • Total pengumpulan beras: 1527,5 kg (dibagi dalam kantong beras 5 kg per paket)
  • Menjadi total 306 paket kantung beras (5 kg per paket)

Osis7.png

Setelah zakat terkumpul dan dijadikan paket 5kg-an, Rohis didampingi Bapak Ibu Guru melaksanakan pentasarrufan zakat yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang cara yang tepat dalam mengelola dan menggunakan zakat serta memberikan pengalaman paktik nyata dalam pengelolaan zakat.

Osis8.png

Kepala SMP Negeri 1 Mungkid, Muh Rohayat mengatakan, " Program pengumpulan zakat dan pentasarrufan zakat ini merupakan bagian dari program sosial yang rutin dilakukan oleh SMP Negeri 1 Mungkid. Semoga dengan adanya kegiatan ini, dapat memberikan manfaat yang besar bagi siswa dan masyarakat yang membutuhkan serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian siswa terhadap sesama. Kami berharap program ini terus berlanjut dan mendapat dukungan dari seluruh stakeholder."

Laporan pembagian zakat:

  • 162 paket kantung beras dibagikan kepada siswa SMP Negeri 1 Mungkid
  • 98 paket kantung beras dibagikan oleh panitia ke warga sekitar
  • 40 paket kantung beras dibagikan kepada instansi/yayasan pemohon zakat dari pihak luar sekolah
  • 06 paket kantung beras dibagikan ke petugas keamanan dan kebersihan sekolah
  • Total beras masuk: 306 paket kantung beras
  • Total keluar: 306 paket kantung beras

Program ini sebagai pendidikan karakter yang harus diajarkan sejak dini. ”Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melatih siswa/i SMP Negeri 1 Mungkid yang beragama Islam untuk melaksanakan Rukun Islam ke 3 yaitu Membayar Zakat. Bukan sekedar membayar saja, membayar itu prakteknya. Namun juga di berikan pelajaran mengenahi hukum dan seluk beluk Zakat itu sendiri. Manfaat zakat agar bisa di nikmati oleh orang yang berhak menerimanya. ” demikian yang disampaikan oleh M. Asrori selaku Guru PAI dan Pembina kegiatan.

Pembagian zakat dalam bentuk beras telah disalurkan semua. Kami atas nama SMP Negeri 1 Mungkid dan Rohis sebagai Panitia Zakat Ramadhan 1445H mengucapkan terima kasih atas kepercayaan siswa/i dan orang tuanya yang telah memberikan kepercayaan menyalurkan zakat disekolah. Semoga, zakat fitrah yang diberikan dapat bermanfaat bagi siswa dan masyarakat. (MAAW)

 

osis1.png

Ramadhan 1445H, Rohis SMP Negeri 1 Mungkid mengadakan beberapa kegiatan yang diantaranya yaitu buka bersama masing-masing angkatan. Kegiatan ini dilaksanakan secara bergantian, untuk kelas 7 dilaksanakan Jum’at, 22 Maret 2024, kelas 8 dilaksanakan Kamis, 28 Maret 2024 dan kelas 9 dilaksanakan pada Kamis, 4 April 2024.

osis2.png

Kegiatan dimulai pukul 16.00 untuk kehadiran siswa, dilanjutkan kajian islami bersama Ustadz Asrori sampai pukul 17.30. Pukul 17.30 anak-anak bersiap untuk berbuka, masing masing kelas mempunyai cara yang berbeda dalam berbuka. Ada yang membawa bekal dari rumah, memesan makanan minuman secara online serta secara kolektif satu kelas memesan makanan minuman melalui catering kemudian bersama sama berbuka di halaman/ lapangan upacara SMP Negeri 1 Mungkid.

osis3.png Osis4.png

Kegiatan ini bertujuan mendalami ilmu agama, memupuk rasa persaudaraan, kekompakan serta kebersamaan satu kelas khsusunya dan antar kelas dalam satu angkatan. M. Asrori, S.Ag, M.Pd., selaku pembina mengakatan,” belajar tidak sealu di dalam kelas, melalui kegiatan buka bersama ini diharapkan anak-anak mampu belajar agama islam secara kaffah dengan disain kegiatan yang menarik bagi siswa”.

osis4.png osis5.png

Kegiatan ditutup dengan sholat maghrib berjamaah dan sapu jagat oleh seluruh siswa pada pukul 18.30. Siswa ada yang jalan dan dijemput orang tua bagi siswa yang rumahnya jauh dan tidak terjangkau untuk berjalan kaki. (MAAW)

Pertemuan antara perwakilan orang tua/wali siswa kelas 7, 8, dan 9 dengan pihak sekolah yang diselenggarakan di ruang Lab IPA pada Kamis, 4 April 2024, menjadi momentum penting dalam membahas program sekolah serta masalah disiplin kehadiran dan penggunaan HP siswa di sekolah.

ortu.png

Pada sesi pertama, pertemuan membahas tentang tata tertib sekolah terkait larangan penggunaan HP serta detail teknis pengecualian yang dijabarkan pada surat edaran KS SMP N 1 Mungkid No 421/193/04.20.SMP/2024. Terkait penggunaan HP siswa di sekolah, dijelaskan bahwa siswa harus menitipkan HP kepada wali kelas selama tidak digunakan dalam pembelajaran. Orang tua diajak untuk memberikan penguatan terkait tata tertib tersebut agar siswa cermat dan bijak dalam penggunaan HP di sekolah.

Kemudian Diskusi terkait penggunaan HP juga dilanjutkan dengan kondisi penggunaan HP di rumah yang disampaikan oleh beberapa perwakilan orang tua/wali siswa. Orang tua menyampaikan dengan penggunaan HP yang tanpa pengawasan, anak cenderung menarik diri dari kehidupan nyata, banyak di kamar hingga akhirnya menimbulkan banyak masalah lainnya seperti siswa menjadi apatis, berkomunikasi dengan kasar, pendiam dan penyendiri, menyembunyikan sesuatu hingga berbohong. Orang tua menyepakati bahwa untuk mengurangi efek negatif penggunaan HP di rumah, orang tua harus tegas membatasi penggunaan HP, menjaga privasi anak namun tetap menanamkan keterbukaan sehingga berkala orang tua dapat mengakses dan mengecek konten di dalam HP, dan lebih baik lagi, orang tua harus mampu mengelola komunikasi aktif dan efektif untuk menumbuhkan ikatan batin antara anak dan orang tua dan keluarga dan anak ditanamkan nilai-nilai keluarga dan mengikuti peraturan orang tua. Orang tua/wali juga mengusulkan terkait penggunaan HP di sekolah, agar diadakan pemeriksaan serentak dan berkala serta diterapkan pendisiplinan literasi tulis bagi siswa yang melanggar secara konsisten sesuai poin-poin yang tercantum dalam surat edaran.

ortu_22.png

Selain tentang tata tertib larangan dan penggunaan HP Siswa, diskusi dilanjutkan dengan membahas tentang Disiplin Kehadiran menggunakan Aplikasi Barcode. Disampaikan oleh sekolah bahwa urgensi kehadiran menggunakan Aplikasi Barcode adalah untuk mendapatkan data yang valid terkait disiplin kehadiran siswa yang akan dipertanggungjawabkan pada proses akreditasi sekolah di tahun 2026 mendatang. Diketahui Bersama bahwa akreditasi sekolah akan berpengaruh sebagai komponen pertimbangan nilai akademis siswa. Pada pendisiplinan kehadiran menggunakan Aplikasi Barcode didiskusikan terkait sangsi pelanggaran yaitu membuat literasi tulis dari buku di perpustakaan. Orang tua diajak memberikan dukungan dengan mendampingi siswa membuat produk tersebut untuk memberikan efek jera secara positif. Disampaikan oleh perwakilan orang tua/siswa bahwa kesulitan siswa dalam membuat produk adalah melawan rasa malas dan capek dalam membaca dan menulis. Dengan adanya pendisiplinan ini justru orang tua/wali mendukung karena merupakan ajang melatih ketahanan belajar anak, tanggung jawab serta juga dapat menjauhkan anak dari aktifitas menggunakan HP.

Pertemuan tersebut diakhiri dengan dukungan kuat dari orang tua/wali siswa terhadap program sekolah yang bertujuan menciptakan iklim belajar yang produktif dan kondusif, serta memperkuat profil pelajar Pancasila.

Dengan adanya kolaborasi antara sekolah dan orang tua/wali siswa, diharapkan dapat tercipta lingkungan belajar yang seimbang antara penggunaan teknologi dan disiplin kehadiran yang memberikan dampak positif bagi perkembangan siswa. Demi masa depan pendidikan yang lebih baik, kerjasama antara sekolah dan orang tua/wali siswa merupakan kunci utama dalam mencapai tujuan bersama. (DPS)

osis.png

Sabtu, 7 April 2024, SMP Negeri 1 Mungkid mengadakan acara penyerahan santunan kepada siswa yatim/ piatu. Pemberikan santunan berupa uang kepada beberapa siswa yang termasuk anak yatim, piatu, yatim-piatu, maupun siswa kurang mampu. Agenda ini merupakan program sosial rutin yang merupakan inisiatif Bapak Ibu Guru Karyawan SMP Negeri 1 Mungkid. Total sebanyak 36 siswa/siswi mendapat bantuan santunan tersebut. Terdiri dari kelas VII sebanyak 11 siswa, kelas VIII sebanyak 14 siswa dan kelas IX terdiri dari 11 siswa. Kepala Sekolah, Muh Rohayat, S.Pd. menyampaikan, “Ramadhan merupakan momen yang tepat untuk saling berbagi, semoga berkah untuk kita semua.” Begitu pula,  Guru PAI, M.Asrori, S.Ag, M.Pd., menambahkan, “ Pada Ramadhan tahun ini kami mengadakan santunan kepada anak-anak kami yang kurang mampu. Semoga dapat menambah semangat belajar dan mendapatkan berkah Allah SWT,  Aamiin.”

Kegiatan santunan yatim di SMP Negeri 1 Mungkid ini menjadi bukti nyata bahwa kepedulian sosial dan empati terhadap sesama tetap hidup dan terus bersemi di tengah masyarakat. Semoga kegiatan semacam ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat lainnya untuk saling berbagi kebahagiaan dan berbuat kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam pelaksanaannya,  Bapak Ibu Guru Karyawan mengumpulkan dana sejumlah 1.8 juta rupiah dan ditambah dari donatur sebesar 3.6 juta rupiah untuk membantu seluruh anak yatim/piatu  di SMP Negeri 1 Mungkid.

Semoga kegiatan ini bermanfaat dan terus berlanjut serta terima kasih kepada seluruh Bapak Ibu Guru Karyawan beserta donatur dalam kegiatan ini. Semoga mendapat pahala berlimpah, Aamiin. (MAAW)

Usai berhasil menjaring 246 peserta didik baru melalui Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), SMP Negeri 1 Mungkid kembali melanjutkan rangkaian kegiatan PPDB dengan mengundang para orang tua/wali calon peserta didik baru pada Selasa(26/3/2024). 

gor1.png

Orang tua/wali calon peserta didik baru memadati GOR SMP Negeri 1 Mungkid untuk mengikuti rangkaian kegiatan sosialisasi program sekolah, informasi teknis daftar ulang, serta perkenalan dengan struktur organisasi SMP Negeri 1 Mungkid.

Dalam sosialisasi ini, sekolah menjelaskan tentang program-program sekolah yang akan dilaksanakan setahun kedepan selama tahun ajaran 2024-2025. Acara yang diawali dengan sambutan hangat dari Kepala Sekolah, Bapak Muh Rohayat, S.Pd berhasil menarik perhatian serta menyajikan sejumlah informasi penting mengenai gambaran tentang kegiatan dan program belajar mengajar yang akan dijalankan di SMP Negeri 1 Mungkid.

gor2.png

Dalam sambutan Kepala Sekolah, Bapak Muh Rohayat, S.Pd, menegaskan pentingnya kerjasama antara sekolah, orang tua dan masyarakat (Tri Pusat Pendidikan) dalam mendukung pendidikan yang berkualitas. "Sosialisasi program sekolah ini merupakan wujud dari komitmen kami untuk memberikan pendidikan yang relevan bagi setiap siswa”. Dalam sambutannya, beliau menegaskan komitmen sekolah untuk memberikan pendidikan berkualitas dan memastikan bahwa proses pendaftaran hingga daftar ulang tidak dikenai biaya dan akan dibebankan melalui Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) 2024.

Acara dilanjutkan dengan paparan program kesiswaan yang disampaikan oleh Renggo Ayu Prahesti. Paparan tersebut mencakup aturan seragam sekolah, tata tertib sekolah, pembiasaan, dan kegiatan ekstrakurikuler. Di sini, dijelaskan kegiatan kesiswaan tidak hanya berfokus pada aspek akademis, namun juga memberikan ruang yang luas bagi siswa untuk berekspresi secara non-akademis. “Akan ada banyak kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yang dapat diikuti oleh siswa dalam rangka mengembangkan potensi siswa” ujar Renggo.

Selain itu, orang tua juga diingatkan untuk tetap mendampingi proses belajar siswa, mengingat calon peserta didik baru masih memiliki kewajiban untuk menyelesaikan pendidikan dasar hingga mendapatkan ijazah SD, meskipun sudah dinyatakan diterima di SMP.

Acara sosialisasi program sekolah di SMP Negeri 1 Mungkid tidak hanya menjadi wadah untuk memberikan informasi, tetapi juga merupakan momentum untuk membangun kemitraan yang kuat antara sekolah, siswa, orang tua, dan masyarakat dalam mendukung pendidikan yang inklusif dan berkualitas.
Dalam kegiatan ini juga didiskusikan terkait pengadaan seragam sekolah. Dijelaskan bahwa pengadaan seragam dapat dilakukan melalui Koperasi Karya Sejahtera, namun tidak bersifat wajib membeli melalui koperasi tersebut. Orang tua dapat mengadakan sendiri seragam sesuai dengan ketentuan tata tertib berseragam di sekolah.  

gor3.png

Dengan pemahaman yang baik dari orang tua calon peserta didik baru tentang peran mereka dalam mendukung pendidikan serta semangat kolaborasi dan komitmen bersama, dapat membentuk siswa yang berkarakter sesuai Profil Pelajar Pancasila. (MAAW)